1.
Jenis sensor :
·
Pasif, sensor yang tidak memerlukan power supply pada saat bekerja,
outputnya muncul akibat adanya rangsangan atau dikatakan sensor pasif apabila
energi yang dikeluarkannya diperoleh seluruhnya dari sinyal masukan.
Misalnya: Termocouple, piezoelectric,
microphone.
·
Aktif, sensor yang memerlukan power supply dari luar agar sensor
tersebut dapat berfungsi atau memiliki sumber energi tambahan yang digunakan
untuk output sinyalnya, adapun sinyal input hanya memberikan kontribusi yang
kecil terhadap daya keluaran.
2.
Aplikasi sensor :
1)
Sensor Cahaya
Fotovoltaik
a.
Cahaya mengenai sambungan pn yang digunakan untuk menghasilkan listrik
yang berasal dari energi cahaya
(contoh solar cell)
b.
Pirantinya kecil, untuk sensor sering disebut dengan fotodioda
c.
Respon cepat, tetapi tegangan yang dihasilkan tidak linier dengan
perubahan intensitas cahaya.
Fotokonduktif
a.
Piranti yang tidak menghasilkan listrik, akan tetapi berdasarkan
perubahan resistasi
b.
Dengan fotodioda dapat digunakan untuk menghasilkan piranti yang linier
c.
Dengan fototransistor hasilnya seperti fotodioda tetapi dengan
sensitifitas yang lebih besar light-dependent resistor (LDR) responnya lambat,
akan teatapi dapat merespon seperti mata manusia.
2)
Sensor suara
Sensor suara adalah sensor yang cara
kerjanya yaitu merubah besaran suara menjadi besaran listrik, dan dipasaran
sudah begitu luas penggunaan nya.
Komponen yang termasuk dalam Sensor
suara yaitu :
a.
Microphone
Micropone adalah komponen elektronika
dimana cara kerjanya yaitu membran yang digetarkn oleh gelobang suara akan
menghasilkan sinyal listrik. Beberapa bentuk dan jenis. Contoh : karbon
(resistif), capacitif, piezoelectric dan
mikropon lilitan. Piranti dengan lilitan
menggunakan magnet dan koil untuk mendeteksi diafragma.
3)
Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa
digunakan :
a) Thermocouple
Thermocouple pada pokoknya terdiri dari
sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur bersama satu sisi
membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya untuk
hubungan dengan sambungan referensi.
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari
pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant temperature detector =
RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan suhu.
Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga
memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan.Bahan
yang sering digunakan RTD adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan
reproduksibilitas.
c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas
yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena suhu meningkat, tahanan
menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan sebesar 5 %
per °C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)
Sensor suhu dengan IC ini menggunakan
chip silikon untuk elemen yang merasakan (sensor). Memiliki konfigurasi output
tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200 °C),
tetapi menghasilkan output yang sangat linear di atas rentang kerja.
4) Sensor Posisi
Pengukuran posisi dapat dilakukan secara
analog maupun digital. Untuk pergeseran yang tidak terlalu jauh pengukuran
dapat dilakukan menggunakan cara-cara analog, sedangkan untuk jarak pergeseran
yang lebih panjang lebih baik digunakan cara digital.
Contoh sensor posisi :
a.
Potensiometer
—
Potensiometer resistif adalah salah satu metode yang dapat digunakan
untuk sensor posisi.
—
Bisa angular atau linier
—
Terdiri dari panjang dari resistansi bahan dengan sliding untuk
melakukan koneksi dengan resistansi track
—
Ketika digunakan sebagai transduser posisi maka harus diletakkan pada
dua terminal tegangan.
—
Tidak mahal dan mudah digunakan
b.
Inductive proximity sensors
- Koil induktansi mempunyai efek yang
sangat besar untuk menghasilkan bahan ferromagnetik
- Posisi dari plat ferromagnetik
dihasilkan oleh induktansi dari koil
c.
Opto-switches
Terdiri dari sumber cahaya dan sensor
cahaya dalam satu unit yang kompak.
5)
Sensor Gerak
Sensor Gerak mengukur kuantitas seperti
kecepatan dan percepatan
o
Dapat didapatkan dengan menurukan jarak/posisi
o
Penurunan akan menghasilkan derau yang tinggi
Dilakukan pengukuran secara langsung
o
Bebarapa sensor dapat mengukur kecepatan secara langsung
Contoh : mengukur frekuensi dari pulse
pada teknik counting untuk mendapatkan kecepatan daripada posisi
o
Bebarapa sensor dapat mengukur percepatan secara langsung
Contoh : accelerometer yang mengukur
gaya dan massa.
6)
Antarmuka Sensor
Piranti Resistif
o
Sangat mudah
Contoh : pada potensiometer dapat
mengatur tegangan yang masuk.
Resistansi dapat melakukan pembagian
tegangan
Keluaran tidak linier dengan perubahan
resistansi.
terima kasih penjelasannya
ReplyDelete