Saturday, May 3, 2014

36 BUTIR-BUTIR PANCASILA EKA PRASETIA PANCA KARSA

Nama   : Hidayatul Kharomah
NIM    : 120534400678
Prodi   : S-1 PTE D 2012 (ELEKTRONIKA)

TUGAS PKN

36 BUTIR-BUTIR PANCASILA EKA PRASETIA PANCA KARSA
(Tekad yang tunggal untuk melaksanakan lima kehendak)

  1. Beri komentar pada masing-masing butir dari sila-sila Pancasila!     

A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
1)      Percaya dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Komentar:
Setiap manusia mempunyai hak untuk memeluk agama maupun tidak beragama (atheis), namun pada dasarnya masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama karena lebih dari separuh dari jumlah penduduknya ialah memiliki agama. Meskipun agama yang ada di Indonesia beragam yakni Islam, Kristen Katolik/Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu. Dapat kita lihat secara nasionalis bahwa masing-masing ajaran agama mengharuskan bahwa setiap manusia haruslah percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agamanya dan kepercayaan masing-masing. Yang dimaksud takwa di sini ialah melaksanakan apa yang menjadi perintahnya dan menjauhi larangannya. Tidak lupa juga bahwa apa-apa yang dilaksanakan sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing harus berpedoman pada dasar-dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

2)      Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
Komentar:
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa dalam melaksanakan ajaran agamanya harus berpedoman pada dasar-dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Sehingga Indonesia yang memiliki banyak agama di dalamnya akan tercipta suatu masyarakat yang memiliki sikap toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama lain. Demikianlah akan tercipta kerukunan hidup dalam kehidupan bermasyarakat.

3)      Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
Komentar:
Wujud toleransi antar pemeluk agama lain salah satunya dalam bentuk menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Bukan malah mengejek cara ibadah yang berbeda-beda dari masing-masing agama. Itulah kepercayaan mereka dan itulah cara ibadah mereka kepada Tuhannya. Diharapkan dengan adanya toleransi ini tidak akan menjadikan agama sebagai suatu pokok permasalahan timbulnya terorisme.

4)      Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Komentar:
Pada dasarnya Agama dan kepercayaan sendiri dalam proses penyebarannya ialah tidak memaksa melainkan kesukarelaan dalam memeluknya. Indonesia yang sangat menjunjung tinggi hak manusia ialah tidak boleh untuk mengharuskan sesorang agar memeluk agama A, kemudian yang satunya lagi mamaksa untuk memeluk agama B dengan ancaman. Bukankah agama tersebut mengajarkan bagaimana cara untuk melakukan proses penyebaran (proses seseorang memeluk agama) yang benar dan baik. Hal ini dikhawatirkan apabila sesorang memeluk agama/kepercayaan dengan terpaksa dapat menimbulkan sikap di mana sesorang tidak menjalankan syariat-syariat sesuai ajaran agamanya sehingga menjadi benci/dendam terhadap agama tertentu.

B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1)      Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.

Komentar:
Setiap orang hendaknya tidak membanding-bandingkan derajatnya terhadap orang lain. Bukankah di mata Tuhan setiap manusia memiliki derajat yang sama? Hanya keimanan dan ketakwaanyalah yang dilihat oleh Tuhan. Indonesia adalah negara yang mayoritas masyarkatnya beragama, jadi sebagai seseorang yang bertakwa tidak ada alasan untuk membanding-bandingkan derajatnya kepada yang lain.
Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang berada pada posisi sama. Dengan kita saling mengakui adanya persamaan tersebut maka kita akan saling menghargai, menghormati dan mengayomi sehingga jika semua itu tercapai akan terbentuk masyarakat yang adil dan sejahtera.

2)      Saling mencintai sesama manusia.
Komentar:
Wujud dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab ialah memanusiakan manusia sebagaimana mestinya. Saling mencintai adalah sikap yang sewajarnya dimiliki oleh manusia. Jika dihubungkan dengan sila pertama bahwa seseorang yang beragama dan bertakwa ialah menjalankan ajaran agamanya. Saling mencintai sesama manusia inilah merupakan salah satu bentuk dari ketakwaan. Di sini yang dimaksud dengan saling mencintai adalah saling mengasihi dan menyayangi, hal ini juga bisa berupa sikap saling menghargai dan menghormati kepada sesama manusia.




3)      Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Komentar:
Sikap tenggang rasa ialah sikap di mana kita saling merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Bisa dalam bentuk saat orang tersebut sedang sedih atau bahagia. Sehingga kita bisa menempatkan posisi kita yang seharusnya terhadap orang lain tersebut. Dengan mengembangkan sikap tenggang rasa ini artinya kita telah peduli terhadap sesama. Contoh sikap ini adalah menjenguk orang/teman yang sakit, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, menghibur teman saat sedih dan turut bahagia atas prestasi yang dicapai oleh teman. Dengan demikian sikap ini dapat menimbulkan rasa kekeluargaan kepada sesama.

4)      Tidak semena-mena terhadap orang lain.
Komentar:
Dengan kita mengakui adanya persamaan hak berarti kita tidak akan bertindak semena-mena terhadap orang lain. Bertindak semena-mena terhadap orang lain sama halnya dengan kita tidak menghargai hak seseorang. Hal ini juga merupakan sikap yang memanusiakan manusia dan manusia yang beradab.

5)      Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Komentar:
Hampir sama dengan penjelasan saya sebelumnya bahwa sebagai manusia yang beragama dan bertakwa ialah menjalankan ajaran agamanya. Kemanusiaan merupakan wujud dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Dengan seseorang memiliki nilai kemanusiaan berarti dia telah peduli terhadap sesama. Kemanusiaan sangat penting di dalam kehidupan bermasyarakat, dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi kodrat manusia bahwa ia tidak bisa hidup sendiri yakni sangat memerlukan bantuan orang lain.

6)      Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Komentar:
Dengan seseorang gemar melakukan kegiatan kemanusiaan adalah salah satu bentuk nyata peduli terhadap sesama. Kegiatan kemanusiaan juga merupakan kegiatan sosial yang benar-benar sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya kegiatan ini dapat mengatasi permasalahan sosial yang ada di negara ini. Jika setiap orang setidaknya melakukan kegiatan kemanusiaan maka masalah kemiskinan dan kehimpitan ekonomi bisa teratasi.

7)      Berani membela kebenaran dan keadilan.
Komentar:
Kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan, terutama untuk hal-hal yang berhubungan nilai kemanusiaan. Menegakkan kebenaran dan keadilan ini berarti kita sudah melakukan salah satu wujud kemanusiaan. Tentunya kita tidak bisa tinggal diam jika seseorang disalahkan padahal dia bertindak benar (tidak salah) justru hal ini malah membuat orang tersebut menderita. Dengan kita menegakkan kebenaran dan keadilan berarti kita juga sudah menegakkan hukum-hukum yang berlaku di Indonesia.

8)      Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
Komentar:
Sebagai salah satu bentuk dari persamaan derajat, hak dan kewajiban selain kita wujudkan atau tunjukkan kepada bangsa kita sendiri ialah kita wujudkan juga kepada bangsa lain. Karena mereka sendiri sama halnya dengan kita juga punya hak dan kewajiban. Hubungan bangsa Indonesia dengan bangsa lain ini dapat berupa saling menghornmati, toleransi, dan menghargai agar tercipta hubungan internasional yang nyaman antar bangsa Indonesia dengan bangsa lain.

C. SILA PERSATUAN INDONESIA
1)      Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Komentar:
Kepentingan negara haruslah diutamakan dan didahulukan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Karena sebagai warga negara Indonesia ini merupakan sebuah kewajiban kita bersama. Dengan kita mengutamakan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan negara maka secara tidak langsung kita telah membentuk persatuan yang utuh untuk menjaga kesatuan NKRI. 

2)      Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Komentar:
Salah satu wujud dari kepentingan bangsa dan negara ialah dengan sikap rela berkorban. Rela berkorban demi kepentingan negara sangatlah berpengaruh terhadap kesatuan, persatuan maupun keberlangsungan kehidupan masyarakat di negara ini. Dengan kita menggunakan waktu kita untuk ikut memikirkan bangsa ini dan melakukan sesuatu yang berguna berarti kita sudah melakukan sikap rela berkorban, sehingga apa yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini dapat kita wujudkan.

3)      Cinta Tanah Air dan Bangsa.
Komentar:
Cinta tanah air dan bangsa adalah wujud sikap nasionalisme warga negara Indonesia. Seseorang yang memiliki rasa cinta otomatis dia akan melakukan hal-hal yang dirasa baik untuk seseorang yang dicintainya. Ini sama halnya dengan kita cinta kepada tanah air dan bangsa, salah satu bentuknya misalnya dengan mencintai produk dalam negeri dan ikut berperang demi melindungi bangsa dan tanah air. Dengan cinta tanah air dan bangsa inilah maka persatuan dan kesatuan NKRI akan semakin kuat serta tidak akan goyah terhadap ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam.
4)      Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
Komentar:
Sebagai warga Negara Indonesia hendaknya memiliki rasa bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia. Rasa bangga ini sebaiknya ditanamkan sejak dini pada setiap generasi bangsa, sehingga akan terwujud suatu rasa mencntai NKRI dengan sepenuh hati.

5)      Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Komentar:
Kehidupan bermasyarakat tidak lepas dari perlunya bantuan orang lain, sehingga akan menciptakan suatu sosialisasi dan pada akhirnya akan tercipta suatu pergaulan. Pergaulan tidak hanya diperlukan untuk kepentingan pribadi saja, melainkan pergaulan mutlak dan perlu untuk kepentingan bangsa dan negara ini. Karena Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam SARA, maka pergaulan yang berbasis pada semboyan negara yaitu Bhineka Tunggal Ika sangatlah penting. Pergaulan yang dimaksud di sini ialah pergaulan yang tidak memandang beragamnya SARA di Indonesia. Dengan demikian masyarakat Indonesia akan lebih mengenal dan lebih satu sama lain meski SARA mereka berbeda, otomatis persatuan dan kesatuan bangsa juga akan semakin kuat.

D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1)      Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Komentar:
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat sangatlah penting karena dengan kita lebih mengutamakan kepentingan tersebut di atas kepentingan pribadi/golongan maka persatuan, kesatuan dan keselamatan bangsa dapat terjamin. Rela berkorban adalah salah satu sikap untuk mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

2)      Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Komentar:
Sama dengan penjelasan sebelumnya tidak memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain adalah salah satu bentuk bahwa kita telah menghargai hak orang lain. Selain itu, dalam penyebaran agama saja tidak menganjurkan dengan cara memaksa. Menghargai hak orang lain juga berarti kita telah memanusiakan manusia, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain juga bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

3)      Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Komentar:
Musyawarah sangat diperlukan untuk mengambil suatu keputusan demi kepentingan bersama. Karena dalam musyawarah kita memikirkan, merundingkan sebuah keputusan untuk mencapai kata mufakat dengan begitu keputusan tersebut telah disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat. Di sini lebih baik untuk dipikirkan bersama daripada sendiri sebab dengan berpikir bersama kita bisa mencari solusi atau sebuah keputusan yang tepat dan efektif.

4)      Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
Komentar:
Dalam pengambilan keputusan pada saat musyawarah harus dilandasi dengan semangat kekeluargaan. Yang dimaksud semangat kekeluargaan di sini ialah ketika merundingkan sebuah keputusan tidak diliputi dengan ego masing-masing, dan memaksakan kehendak. Kekeluargaan di sini ialah rasa bersama untuk mengambil sebuah keputusan sampai terjadi kata mufakat dan bisa disetujui oleh pihak-pihak yang bermusyawarah. Jadi setelah keputusan diambil diharapkan tidak terjadi suatu perselisihan.

5)      Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
Komentar:
Musyawarah yang dilandasi dengan iktikad baik ialah pihak-pihak yang ikut bermusyawarah benar-benar menunjukkan sikap sesuai dengan butir sila ke-4 sebelumnya yakni dengan semangat kekeluargaan maupun tidak memaksakan kehendak sendiri. Setelah keputusan diambil secara mufakat, pihak-pihak yang berkepentingan/yang terlibat mampu melaksanakan keputusan tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.

6)      Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Komentar:
Setiap pihak yang mengikuti musyawarah hendaknya mengikuti proses musyawarah tersebut dengan sadar. Dia benar-benar terlibat dalam musyawarah itu yakni dengan mengutamakan semangat kebersamaan dan mengajukan pendapat sesuai dengan akal dan hati nurani.

7)      Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Komentar:
Keputusan yang diambil hingga mencapai kata mufakat tidak hanya dapat dipertanggung jawabkan kepada sesama, melainkan secara moral harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang maha Esa. Di sini dalam pengambilan keputusan juga harus dilandasi sesuai atau tidak dengan ajaran agama yang dianut. Selain itu keputusan tersebut juga harus mampu menyiratkan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia beserta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dengan demikian keputusan yang diambil dapat disepakati bersama dan menjadi keputusan yang benar dan tepat.


E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1)      Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
Komentar:
Dengan mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur di dalam kehidupan bermasyarakat dapat menciptakan suasana kekeluargaan. Sebagai makhluk sosial hal ini sangat penting untuk dapat menjalin rasa kebersamaan dan rasa butuh yang tidak menjadikan sungkan karena kita sama-sama hidup bersama. Dengan demikian otomatis sikap gotong royong ini juga ada di dalam masyarakat. Di mana saling membantu dan bahu membahu satu sama lain.

2)      Bersikap adil.
Komentar:
Bersikap adil ialah sikap di mana kita mampu meenempatkan sesuatu sesuai dengan tempat dan porsinya. Adil sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, sesuatu yang adil dapat menjaga persatuan dan kesatuan. Misal seorang anak yang berusia sama berkebutuhan sama tetapi ayahnya tidak memberikan jumlah uang sangu yang sama dapat menimbulkan rasa kecemburuan dan bisa menyebabkan perselisihan. Ini sama halnya akan terjadi jika bersikap adil tidak diterapkan di kehidupan bernegara.

3)      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Komentar:
Hak dan kewajiban harus berjalan dengan selaras dan seimbang. Sebagai warga negara kewajiban lebih penting untuk didahulukan daripada hak kita. Karena kewajiban menyangkut kepentingan khalayak umum sedangkan hak kebanyakan mengenai kepentingan pribadi kita. Setelah memenuhi apa yang menjadi kewajiban maka kita bisa menerima apa yang menjadi hak kita. 

4)      Menghormati hak-hak orang lain.
Komentar:
Menghormati apa yang menjadi hak orang lain adalah salah satu wujud menghargai sesama. Dengan kita menghargai hak seseorang maka kita telah memperlakukan seseorang sebagaimana mestinya.

5)      Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Komentar:
Memberi pertolongan kepada orang lain adalah salah satu bentuk dari toleransi dan tenggang rasa. Kehidupan manusia yang bermasyarakat tidak mungkin bisa lepas dari bantuan orang lain. Dengan adanya sikap ini kesejahteraan  bisa terwujud di dalam negara ini.




6)      Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
Komentar:
Sikap pemerasan merupakan sikap tercela, berarti sama halnya dia tidak menghargai hak-hak orang lain. Rasa kemanusiaan pun juga sama sekali tidak tercerminkan sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan suatu perselisihan dalam kehidupan bermasyarakat.

7)      Tidak bersifat boros.
Komentar:
Tidak bersifat boros sama halnya dengan sikap untuk berhemat. Dengan kita tidak membiasakan sikap ini berarti kita telah melatih diri sendiri untuk tidak hidup berlebihan (sederhana). Dengan demikian kita mampu bersikap adil karena telah menempatkan sesuatu sesuai porsi dan tempatnya.

8)      Tidak bergaya hidup mewah.
Komentar:
Gaya hidup mewah saya rasa tidak mencerminkan sikap untuk hemat, karena kebanyakan gaya hidup ini menghambur-hamburkan uang demi memenuhi keinginan belaka. Gaya hidup yang seperti ini dapat menjerumuskan seseorang untuk bersikap sombong dan kurang bersyukur. Hidup yang seperti ini tentunya sangat bertolak belakang dengan ajaran agama. Seharusnya kita lebih sadar kita bisa memakai pakaian mewah tetapi di sisi lain banyak orang yang berebutan membeli pakaian bekas, bukankan seharusnya kita bisa berbagi? Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan gaya hidup mewah tidak mencerminkan sikap untuk adil.

9)      Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
Komentar:
Perbuatan yang merugikan kepentingan umum sama halnya dengan kita tidak melaksanakan apa yang menjadi kewajiban kita seharusnya. Hal kecil saja seperti membuang sampah sembarangan dapat mengurangi keindahan, kebersihan dan kerapian sebuah tempat, selain itu fatalnya bisa menyebabkan musibah banjir. Jadi sikap seperti ini harus dihindari agar tidak merugikan kita bersama oleh karena itu kesadaran setiap masyarakat sangatlah diperlukan.

10)  Suka bekerja keras.
Komentar:
Suka bekerja keras untuk mencapai apa yang kita inginkan merupakan wujud dari kegigihan seseorang. Hal ini dapat melatih kita untuk menjadi generasi yang pantang menyerah dan secara tidak langsung dapat melatih kita untuk lebih bersyukur atas apa yang telah kita capai dengan segenap tenaga dan usaha.




11)  Menghargai hasil karya orang lain.
Komentar:
Dengan menghargai hasil karya orang lain berarti kita telah menghargai apa yang menjadi hak mereka. Menghargai hasil karya orang lain dapat berupa memberikan pujian terhdap hasil karyanya, meberikan kritik dan saran dan tidak mengkopi/menggandakan hasil karya tersebut tanpa seizin yang membuat. Di sinilah secara tidak langsung terkandung nilai-nilai kemanusiaan.

12)  Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Komentar:
Sebagai warga Negara Indonesia diperlukan suatu usaha yang mewujudkan kemajuan merata dan menerapkan sikap keadilan sosial. Dengan kemajuan yang merata dan adil setiap daerah akan meraskan apa yang dirasakan oleh daerah lain. Jadi secara tidak langsung mereka tidak buta informasi, kesejateraan pun juga akan merata, pendidikan juga dan sebagainya.


No comments:

Post a Comment