Nama : Hidayatul
Kharomah
NIM : 120534400678
Prodi : S-1 PTE D 2012 (ELEKTRONIKA)
TUGAS PKN
36 BUTIR-BUTIR PANCASILA EKA PRASETIA PANCA KARSA
(Tekad yang tunggal untuk melaksanakan
lima kehendak)
- Beri komentar pada
masing-masing butir dari sila-sila Pancasila!
A. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
1)
Percaya dan Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Komentar:
Setiap manusia mempunyai hak
untuk memeluk agama maupun tidak beragama (atheis), namun pada dasarnya
masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama karena lebih dari separuh
dari jumlah penduduknya ialah memiliki agama. Meskipun agama yang ada di
Indonesia beragam yakni Islam, Kristen Katolik/Protestan, Hindu, Budha dan
Konghucu. Dapat kita lihat secara nasionalis bahwa masing-masing ajaran agama
mengharuskan bahwa setiap manusia haruslah percaya dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agamanya dan kepercayaan masing-masing.
Yang dimaksud takwa di sini ialah melaksanakan apa yang menjadi perintahnya dan
menjauhi larangannya. Tidak lupa juga bahwa apa-apa yang dilaksanakan sesuai
dengan ajaran agamanya masing-masing harus berpedoman pada dasar-dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2) Hormat menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama
dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan
hidup.
Komentar:
Seperti yang sudah saya
jelaskan sebelumnya bahwa dalam melaksanakan ajaran agamanya harus berpedoman
pada dasar-dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Sehingga Indonesia yang
memiliki banyak agama di dalamnya akan tercipta suatu masyarakat yang memiliki
sikap toleransi dan saling menghormati antar pemeluk agama lain. Demikianlah
akan tercipta kerukunan hidup dalam kehidupan bermasyarakat.
3) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
Komentar:
Wujud toleransi antar pemeluk
agama lain salah satunya dalam bentuk menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Bukan malah mengejek cara ibadah yang
berbeda-beda dari masing-masing agama. Itulah kepercayaan mereka dan itulah
cara ibadah mereka kepada Tuhannya. Diharapkan dengan adanya toleransi ini
tidak akan menjadikan agama sebagai suatu pokok permasalahan timbulnya
terorisme.
4) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
Komentar:
Pada dasarnya Agama dan
kepercayaan sendiri dalam proses penyebarannya ialah tidak memaksa melainkan
kesukarelaan dalam memeluknya. Indonesia yang sangat menjunjung tinggi hak
manusia ialah tidak boleh untuk mengharuskan sesorang agar memeluk agama A,
kemudian yang satunya lagi mamaksa untuk memeluk agama B dengan ancaman.
Bukankah agama tersebut mengajarkan bagaimana cara untuk melakukan proses
penyebaran (proses seseorang memeluk agama) yang benar dan baik. Hal ini
dikhawatirkan apabila sesorang memeluk agama/kepercayaan dengan terpaksa dapat
menimbulkan sikap di mana sesorang tidak menjalankan syariat-syariat sesuai
ajaran agamanya sehingga menjadi benci/dendam terhadap agama tertentu.
B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
1) Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Komentar:
Setiap orang hendaknya tidak
membanding-bandingkan derajatnya terhadap orang lain. Bukankah di mata Tuhan
setiap manusia memiliki derajat yang sama? Hanya keimanan dan ketakwaanyalah
yang dilihat oleh Tuhan. Indonesia adalah negara yang mayoritas masyarkatnya
beragama, jadi sebagai seseorang yang bertakwa tidak ada alasan untuk membanding-bandingkan
derajatnya kepada yang lain.
Setiap orang memiliki hak dan
kewajiban yang berada pada posisi sama. Dengan kita saling mengakui adanya
persamaan tersebut maka kita akan saling menghargai, menghormati dan mengayomi
sehingga jika semua itu tercapai akan terbentuk masyarakat yang adil dan
sejahtera.
2) Saling mencintai sesama manusia.
Komentar:
Wujud dari sila kemanusiaan
yang adil dan beradab ialah memanusiakan manusia sebagaimana mestinya. Saling
mencintai adalah sikap yang sewajarnya dimiliki oleh manusia. Jika dihubungkan
dengan sila pertama bahwa seseorang yang beragama dan bertakwa ialah
menjalankan ajaran agamanya. Saling mencintai sesama manusia inilah merupakan
salah satu bentuk dari ketakwaan. Di sini yang dimaksud dengan saling mencintai
adalah saling mengasihi dan menyayangi, hal ini juga bisa berupa sikap saling menghargai
dan menghormati kepada sesama manusia.
3) Mengembangkan sikap tenggang rasa.
Komentar:
Sikap tenggang rasa ialah sikap
di mana kita saling merasakan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain. Bisa
dalam bentuk saat orang tersebut sedang sedih atau bahagia. Sehingga kita bisa
menempatkan posisi kita yang seharusnya terhadap orang lain tersebut. Dengan
mengembangkan sikap tenggang rasa ini artinya kita telah peduli terhadap
sesama. Contoh sikap ini adalah menjenguk orang/teman yang sakit, memberikan
bantuan kepada mereka yang membutuhkan, menghibur teman saat sedih dan turut
bahagia atas prestasi yang dicapai oleh teman. Dengan demikian sikap ini dapat
menimbulkan rasa kekeluargaan kepada sesama.
4) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
Komentar:
Dengan kita mengakui adanya
persamaan hak berarti kita tidak akan bertindak semena-mena terhadap orang
lain. Bertindak semena-mena terhadap orang lain sama halnya dengan kita tidak
menghargai hak seseorang. Hal ini juga merupakan sikap yang memanusiakan
manusia dan manusia yang beradab.
5)
Menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan.
Komentar:
Hampir sama dengan penjelasan
saya sebelumnya bahwa sebagai manusia yang beragama dan bertakwa ialah
menjalankan ajaran agamanya. Kemanusiaan merupakan wujud dari ketakwaan
seseorang kepada Tuhan. Dengan seseorang memiliki nilai kemanusiaan berarti dia
telah peduli terhadap sesama. Kemanusiaan sangat penting di dalam kehidupan
bermasyarakat, dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi kodrat manusia bahwa
ia tidak bisa hidup sendiri yakni sangat memerlukan bantuan orang lain.
6) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Komentar:
Dengan seseorang gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan adalah salah satu bentuk nyata peduli terhadap
sesama. Kegiatan kemanusiaan juga merupakan kegiatan sosial yang benar-benar
sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya kegiatan ini
dapat mengatasi permasalahan sosial yang ada di negara ini. Jika setiap orang setidaknya
melakukan kegiatan kemanusiaan maka masalah kemiskinan dan kehimpitan ekonomi
bisa teratasi.
7) Berani membela kebenaran dan keadilan.
Komentar:
Kita harus menegakkan kebenaran dan keadilan, terutama untuk hal-hal yang
berhubungan nilai kemanusiaan. Menegakkan
kebenaran dan keadilan ini berarti kita sudah melakukan salah satu wujud
kemanusiaan. Tentunya kita tidak bisa tinggal diam jika seseorang disalahkan
padahal dia bertindak benar (tidak salah) justru hal ini malah membuat orang
tersebut menderita. Dengan kita menegakkan kebenaran dan keadilan berarti kita
juga sudah menegakkan hukum-hukum yang berlaku di Indonesia.
8) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
Komentar:
Sebagai salah satu bentuk dari
persamaan derajat, hak dan kewajiban selain kita wujudkan atau tunjukkan kepada
bangsa kita sendiri ialah kita wujudkan juga kepada bangsa lain. Karena mereka
sendiri sama halnya dengan kita juga punya hak dan kewajiban. Hubungan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain ini dapat
berupa saling
menghornmati, toleransi, dan menghargai agar tercipta hubungan internasional
yang nyaman antar bangsa Indonesia dengan bangsa lain.
C. SILA PERSATUAN INDONESIA
1) Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
Komentar:
Kepentingan negara haruslah
diutamakan dan didahulukan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Karena
sebagai warga negara Indonesia ini merupakan sebuah kewajiban kita bersama.
Dengan kita mengutamakan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan negara maka secara tidak langsung kita telah membentuk persatuan yang utuh untuk
menjaga
kesatuan NKRI.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Komentar:
Salah satu wujud dari
kepentingan bangsa dan negara ialah dengan sikap rela berkorban. Rela berkorban
demi kepentingan negara sangatlah berpengaruh terhadap kesatuan, persatuan
maupun keberlangsungan kehidupan masyarakat di negara ini. Dengan kita
menggunakan waktu kita untuk ikut memikirkan bangsa ini dan melakukan sesuatu
yang berguna berarti kita sudah melakukan sikap rela berkorban, sehingga apa
yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini dapat kita wujudkan.
3) Cinta Tanah Air dan Bangsa.
Komentar:
Cinta tanah air dan bangsa
adalah wujud sikap nasionalisme warga negara Indonesia. Seseorang yang memiliki
rasa cinta otomatis dia akan melakukan hal-hal yang dirasa baik untuk seseorang
yang dicintainya. Ini sama halnya dengan kita cinta kepada tanah air dan
bangsa, salah satu bentuknya misalnya dengan mencintai produk dalam negeri dan
ikut berperang demi melindungi bangsa dan tanah air. Dengan cinta tanah air dan
bangsa inilah maka persatuan dan kesatuan NKRI akan semakin kuat serta tidak
akan goyah terhadap ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam.
4) Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air
Indonesia.
Komentar:
Sebagai warga Negara Indonesia
hendaknya memiliki rasa bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air
Indonesia. Rasa bangga ini sebaiknya
ditanamkan sejak dini pada setiap generasi bangsa, sehingga akan terwujud suatu
rasa mencntai NKRI dengan sepenuh hati.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Komentar:
Kehidupan bermasyarakat tidak
lepas dari perlunya bantuan orang lain, sehingga akan menciptakan suatu
sosialisasi dan pada akhirnya akan tercipta suatu pergaulan. Pergaulan tidak
hanya diperlukan untuk kepentingan pribadi saja, melainkan pergaulan mutlak dan
perlu untuk kepentingan bangsa dan negara ini. Karena Indonesia merupakan
negara yang memiliki beragam SARA, maka pergaulan yang berbasis pada semboyan
negara yaitu Bhineka Tunggal Ika sangatlah penting. Pergaulan yang dimaksud di
sini ialah pergaulan yang tidak memandang beragamnya SARA di Indonesia. Dengan
demikian masyarakat Indonesia akan lebih mengenal dan lebih satu sama lain
meski SARA mereka berbeda, otomatis persatuan dan kesatuan bangsa juga akan
semakin kuat.
D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN
DALAM PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN
1) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
Komentar:
Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat sangatlah penting karena
dengan kita lebih mengutamakan kepentingan tersebut di atas kepentingan
pribadi/golongan maka persatuan, kesatuan dan keselamatan bangsa dapat
terjamin. Rela berkorban adalah salah satu sikap untuk mengutamakan kepentingan
negara dan masyarakat.
2)
Tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain.
Komentar:
Sama dengan penjelasan
sebelumnya tidak memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain adalah salah
satu bentuk bahwa kita telah menghargai hak orang lain. Selain itu, dalam
penyebaran agama saja tidak menganjurkan dengan cara memaksa. Menghargai hak
orang lain juga berarti kita telah memanusiakan manusia, tidak memaksakan
kehendak kepada orang lain juga bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara.
3)
Mengutamakan
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Komentar:
Musyawarah sangat diperlukan
untuk mengambil suatu keputusan demi kepentingan bersama. Karena dalam
musyawarah kita memikirkan, merundingkan sebuah keputusan untuk mencapai kata
mufakat dengan begitu keputusan tersebut telah disetujui oleh pihak-pihak yang terlibat.
Di sini lebih baik untuk dipikirkan bersama daripada sendiri sebab dengan
berpikir bersama kita bisa mencari solusi atau sebuah keputusan yang tepat dan
efektif.
4)
Musyawarah untuk
mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
Komentar:
Dalam pengambilan keputusan
pada saat musyawarah harus dilandasi dengan semangat kekeluargaan. Yang
dimaksud semangat kekeluargaan di sini ialah ketika merundingkan sebuah
keputusan tidak diliputi dengan ego masing-masing, dan memaksakan kehendak.
Kekeluargaan di sini ialah rasa bersama untuk mengambil sebuah keputusan sampai
terjadi kata mufakat dan bisa disetujui oleh pihak-pihak yang bermusyawarah.
Jadi setelah keputusan diambil diharapkan tidak terjadi suatu perselisihan.
5)
Dengan iktikad
baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil musyawarah.
Komentar:
Musyawarah yang dilandasi
dengan iktikad baik ialah pihak-pihak yang ikut bermusyawarah benar-benar menunjukkan
sikap sesuai dengan butir sila ke-4 sebelumnya yakni dengan semangat kekeluargaan
maupun tidak memaksakan kehendak sendiri. Setelah keputusan diambil secara
mufakat, pihak-pihak yang berkepentingan/yang terlibat mampu melaksanakan
keputusan tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.
6)
Musyawarah
dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Komentar:
Setiap pihak yang mengikuti
musyawarah hendaknya mengikuti proses musyawarah tersebut dengan sadar. Dia
benar-benar terlibat dalam musyawarah itu yakni dengan mengutamakan semangat
kebersamaan dan mengajukan pendapat sesuai dengan akal dan hati nurani.
7)
Keputusan yang
diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Komentar:
Keputusan yang diambil hingga
mencapai kata mufakat tidak hanya dapat dipertanggung jawabkan kepada sesama,
melainkan secara moral harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang
maha Esa. Di sini dalam pengambilan keputusan juga harus dilandasi sesuai atau
tidak dengan ajaran agama yang dianut. Selain itu keputusan tersebut juga harus
mampu menyiratkan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia beserta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dengan demikian keputusan yang diambil
dapat disepakati bersama dan menjadi keputusan yang benar dan tepat.
E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
Komentar:
Dengan mengembangkan
perbuatan-perbuatan yang luhur di dalam kehidupan bermasyarakat dapat
menciptakan suasana kekeluargaan. Sebagai makhluk sosial hal ini sangat penting
untuk dapat menjalin rasa kebersamaan dan rasa butuh yang tidak menjadikan
sungkan karena kita sama-sama hidup bersama. Dengan demikian otomatis sikap
gotong royong ini juga ada di dalam masyarakat. Di mana saling membantu dan
bahu membahu satu sama lain.
2) Bersikap adil.
Komentar:
Bersikap adil ialah sikap di
mana kita mampu meenempatkan sesuatu sesuai dengan tempat dan porsinya. Adil
sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, sesuatu yang adil dapat menjaga
persatuan dan kesatuan. Misal seorang anak yang berusia sama berkebutuhan sama
tetapi ayahnya tidak memberikan jumlah uang sangu yang sama dapat menimbulkan
rasa kecemburuan dan bisa menyebabkan perselisihan. Ini sama halnya akan
terjadi jika bersikap adil tidak diterapkan di kehidupan bernegara.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Komentar:
Hak dan kewajiban harus
berjalan dengan selaras dan seimbang. Sebagai warga negara kewajiban lebih
penting untuk didahulukan daripada hak kita. Karena kewajiban menyangkut
kepentingan khalayak umum sedangkan hak kebanyakan mengenai kepentingan pribadi
kita. Setelah memenuhi apa yang menjadi kewajiban maka kita bisa menerima apa yang
menjadi hak kita.
4) Menghormati hak-hak orang lain.
Komentar:
Menghormati apa yang menjadi
hak orang lain adalah salah satu wujud menghargai sesama. Dengan kita menghargai
hak seseorang maka kita telah memperlakukan seseorang sebagaimana mestinya.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Komentar:
Memberi pertolongan kepada
orang lain adalah salah satu bentuk dari toleransi dan tenggang rasa. Kehidupan
manusia yang bermasyarakat tidak mungkin bisa lepas dari bantuan orang lain.
Dengan adanya sikap ini kesejahteraan
bisa terwujud di dalam negara ini.
6) Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
Komentar:
Sikap pemerasan merupakan sikap
tercela, berarti sama halnya dia tidak menghargai hak-hak orang lain. Rasa
kemanusiaan pun juga sama sekali tidak tercerminkan sehingga dikhawatirkan
dapat menimbulkan suatu perselisihan dalam kehidupan bermasyarakat.
7) Tidak bersifat boros.
Komentar:
Tidak bersifat boros sama
halnya dengan sikap untuk berhemat. Dengan kita tidak membiasakan sikap ini
berarti kita telah melatih diri sendiri untuk tidak hidup berlebihan
(sederhana). Dengan demikian kita mampu bersikap adil karena telah menempatkan
sesuatu sesuai porsi dan tempatnya.
8) Tidak bergaya hidup mewah.
Komentar:
Gaya hidup mewah saya rasa
tidak mencerminkan sikap untuk hemat, karena kebanyakan gaya hidup ini
menghambur-hamburkan uang demi memenuhi keinginan belaka. Gaya hidup yang
seperti ini dapat menjerumuskan seseorang untuk bersikap sombong dan kurang
bersyukur. Hidup yang seperti ini tentunya sangat bertolak belakang dengan
ajaran agama. Seharusnya kita lebih sadar kita bisa memakai pakaian mewah
tetapi di sisi lain banyak orang yang berebutan membeli pakaian bekas, bukankan
seharusnya kita bisa berbagi? Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan gaya hidup
mewah tidak mencerminkan sikap untuk adil.
9) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan
umum.
Komentar:
Perbuatan yang merugikan
kepentingan umum sama halnya dengan kita tidak melaksanakan apa yang menjadi
kewajiban kita seharusnya. Hal kecil saja seperti membuang sampah sembarangan
dapat mengurangi keindahan, kebersihan dan kerapian sebuah tempat, selain itu
fatalnya bisa menyebabkan musibah banjir. Jadi sikap seperti ini harus
dihindari agar tidak merugikan kita bersama oleh karena itu kesadaran setiap
masyarakat sangatlah diperlukan.
10) Suka bekerja keras.
Komentar:
Suka bekerja keras untuk
mencapai apa yang kita inginkan merupakan wujud dari kegigihan seseorang. Hal
ini dapat melatih kita untuk menjadi generasi yang pantang menyerah dan secara
tidak langsung dapat melatih kita untuk lebih bersyukur atas apa yang telah
kita capai dengan segenap tenaga dan usaha.
11) Menghargai hasil karya orang lain.
Komentar:
Dengan menghargai hasil karya
orang lain berarti kita telah menghargai apa yang menjadi hak mereka.
Menghargai hasil karya orang lain dapat berupa memberikan pujian terhdap hasil
karyanya, meberikan kritik dan saran dan tidak mengkopi/menggandakan hasil
karya tersebut tanpa seizin yang membuat. Di sinilah secara tidak langsung
terkandung nilai-nilai kemanusiaan.
12) Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.
Komentar:
Sebagai warga Negara Indonesia
diperlukan suatu usaha yang mewujudkan kemajuan merata dan menerapkan sikap
keadilan sosial. Dengan kemajuan yang merata dan adil setiap daerah akan
meraskan apa yang dirasakan oleh daerah lain. Jadi secara tidak langsung mereka
tidak buta informasi, kesejateraan pun juga akan merata, pendidikan juga dan
sebagainya.
No comments:
Post a Comment